Pages

Subscribe:

Sabtu, 08 Februari 2020

Resensi novel dilan 1990

RESENSI NOVEL DILAN


Judul               : Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Pengarang       : Pidi Baiq
Penerbit           : PT Mizan Pustaka
Tahun terbit     : 2015
Halaman          : 330, tebal 20,5cm
ISBN               : 978-602-7870-41-3


Kepengarangan
“Dilan: dia adalah Dilanku 1990” adalah novel ke sembilan dari penulis yang bernama Pidi Baiq.  Seorang pria multitalenta, yang lahir di Bandung, 8 agustus 1972. Pidi Baik adalah seorang seniman yang punya banyak kelebihan. Selain sebagai seorang musisi dan pencipta lagu, ia juga seorang penulis, ilustrator, pengajar dan komikus. Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan ke Bumi oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang. Banyak tuliasan yang telah dihasilkan oleh seorang seniman ini. Diantaranya buku yang berjudul Drunken Monster, Drunken Molen, Drunken Mama, Drunken Marmut, Al-Asbun, At-Twiter,  Hanya Salju Pisau Batu dan pidi baik juga menulis novel yang berjudul “Dilan: Dia Adalah Dilnku Tahun 1990.”
Novel ini berceritakan tentang seorang remaja, bernama bernama Dilan, dia juga seorang geng motor. Anak ini nakal, namun dari sisi lain ada hal yang sangat positif darinya. Suatu saat dia jatuh cinta kepada perempuan anak baru di sekolahnya, yang bernama Milea. Anak gadis ini awalnya bingung cara bagaimana dilan berkenalan degan Milea. Cerita ini memang sangat di gemari oleh kalangan remaja, ketika kita membaca novel ini membuat kita terbawa suasana cerita yang menyenangkan. Apalagi novel ini berceritakan kisah percintaan remaja SMA, yang ceritanya dikemas seromantis mungkin dengan beberapa kejadian lucu dan konyol yang di gamabarkan Pidi Baiq dalam novel Dilan: dia adalah Dilanku 1990.
Dibandingkan dengan novel Tere Lliye yang berjudul “hujan” yang juga menceritakan kisah percintaan remaja SMA yang begitu romatis. Namun bahasa yang digunakan dalam novel tersebut cendrung terkesan serius, dan kosakata ilmiah lebih menonjol karena bercerita seputar masa depan tekhnologi dan kehancuran. Berbeda dengan novel Dilan” dia adalah Dilanku 1990, bahasa yang digunakan sesuai dengan bahasa remaja tahun 1990, bahasanya santai, mudah dimengerti pembaca. Namun disisi lain kita bisa dibuat bingung karena percakapan antara Dilan dan Milea yang konyol, bisa mengundang tawa pembaca dan terkadang tidak nyambung.
Novel “Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990” diterbitkan oleh PT mizan pustaka, salah satu penerbit terbesar di indonesia didirikan tahun 1993. Mizan Pustaka adalah penerbit yang berbasis luas dengan kekuatan dalam genre fiksi, kesehatan, buku bisnis, buku anak-anak, referensi,agama, dan non fiksi populer. Sangat beruntung penulis seperti seperti Pidi Baiq bisa menerbitkan karya-karyany di PT Mizan Pustaka.
Sinopsis
Novel dilan: dia adalah dilanku tahun 1990 menceritakan tentang kisah cinta Milea. Milea adalah seorang murid baru pindahan dari Jakarta. Dan di saat ia berjalan menuju sekolah, ia bertemu dengan seorang teman satu sekolahnya, seorang peramal. Peramal itu mengatakan bahwa nanti mereka akan bertemu di kantin. Awalnya Milea tidak menghiraukan laki-laki peramal itu, tapi setiap hari laki-laki peramal tersebut selalu mengganggunya. Mau tidak mau, Milea mulai mencari tahu, laki-laki peramal itu bernama Dilan.
Suatu hari, saat Dilan mengikuti Milea pulang dengan angkot ia berkata, “Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja”. Perkataan Dilan itu membuat hati Milea berdebar-debar, mungkin ia kaget atas ucapan Dilan. Milea diam mendengar ucapan itu, ia juga memikirkan Beni, pacarnya yang ada di Jakarta.
Dilan mendekati Milea dengan cara yang tidak biasa, mungkin itu yang membuat Milea selalu memikirkannya. Dilan memberikan coklat kepada Milea melalui tukang pos, Dilan membawa Bi Asih untuk memijiti Milea saat sedang sakit, Dilan memberikan hadiah Teka Teki Silang pada Milea sebagai hadiah ulang tahun dengan sebuah tulisan “Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, Cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing kaena harus mengisinya. Dilan”
Lambat laun, seiring berjalannya waktu Milea dan Dilan menjadi akrab. Milea mengetahui beberapa hal tentang dilan dari Wati, sepupu Dilan yang sekelas dengannya. Sekolah Milea di Bandung terpilih menjadi peserta Cerdas Cermat TVRI, beberapa siswa yang bukan peserta dianjurkan untuk ikut memberikan semangat buat teman-temannya yang sedang berlomba. Milea salah satunya, dan di Jakarta ia sudah berencana untuk bertemu dengn Beni, pacarnya. Milea sudah lama menunggu Beni yang berjanji untuk datang ke TVRI, namun Beni tak kunjung datang. Akhirnya, Milea pergi makan bersama Nandan dan Wati. Saat itulah Beni datang dan marah-marah melihat Milea makan bersama laki-laki lain. Hubungan mereka pun berakhir.

KEUNGGULAN NOVEKeunggulan novel dilan: dia adalah Dilanku tahun 1990 terdapat pada isi novel yang kebanyakan adalah cerita tentang percakapan. Hal ini memudahkan pembaca yang tidak terlalu menyukai permainan kata yang terkesan berbelit-belit. Bahasa yang digunakan penulis juga merupakan bahasa santai dan mengundang tawa.
  1. Di novel ini banyak sekali tokoh pendampingnya. yang paling menarik, ada ilustrasi para tokoh di halaman depan. Juga ada ilustrasi adegan di beberapa halamannya, membuat novel ini terlihat berbeda dari novel roman pada umumnya.
  2. Novel ini mengajarkan bagaimana cara kita menjaga pasangan, agar hubungan bertahan lama dan komunikasi lancar.
  3. Sampul luar novel Dilan: dia adalah dilanku tahun 1990, terlihat menarik. Dengan gambar seorang remaja SMA berdiri di depan motor yang buming pada tahun 1990. Memperlihatkan sosok seorang Milan yang terlibat anggota geng motor
  4. Cerita pada novel ini begitu santai dan ringan, sehingga pembaca tidak membutuhkan waktu yang teralu lama untuk membacanya hingga selesai



KELEMAHAN NOVEL
  1. Kelemahan novel Dilan: dia adalah Dilanku, terdapat pada gurauan-gurauan yang digunakan dalam beberapa percakapan. Karena novel ini menceritakan tentang kisah cinta pada tahun 1990, percakapan dan gurauan yang digunakan juga masih berkaitan dengan tahun 1990. Hal ini merupakan sebuah kesulitan tersendiri bagi pembaca yang bukan merupakan angkatan 1990.
  2. Ada beberapa kalimat yang terdengar aneh seperti banyak percakapan yang tidak nayambung, barangkali pengaruh latar waktu tahun 1990
  3. Di dalam novel Dilan: dia adalah Dilanku, terlalu menonjolkan karakter dilan dan lebih banyak bercerita tentang dilannya saja. Sehingga peran Milae dalam novel tersesebut seperti terabaikan
  4. Novel ini di khususkan untuk kalangan terbatas, tidak semua umur diperbolehkan membaca novel yang bergenre roman
  5. Novelnya terkesan mewah, karena novelnya terlalu tebal padahal isi tulisan tidak terlalu memenuhi lembar kertas

PENUTUP RESENSI
Novel dilan: dia adalah dilanku tahun 1990, menarik untuk dibaca. Karena menceritakan kisah percintaan remaja SMA pada tahun 1990. Banyak kisah romantis yang digambar dalam novel tersebut
untuk para remaja SMA, sesuai dengan temanya yang memngangkat kisah percintaan remaja SMA. Terutama bagi para remaja yang sedang mengalami kasmaran atau remaja yang ingin mencari pasangan yang karakternya seperti Dilan dan Milae. Di dalam novel ini juga menceritakan bagaimana cara mendapatkan pasangan yang baik, menjaga hubungan agar langgeng, saling terbuka sesama pasangan. Novel ini sebaiknya di baca pada waktu senggang, sedang bersantai atau di hari libur. Supaya tidak mengganggu aktivitas belajar terutama bagi seorang siswa.
 Sumber: https://indriwahyuli.wordpress.com/2016/11/23/resensi-novel-dilan/amp/

0 komentar:

Posting Komentar